Ramadhan #21: Cinta dan Persahabatan (Cerpen)

 

Sumber foto: pexels.com

Hmmm...

Sekarang di hadapanku ada dua jalan. Tapi aku bingung harus pilih yang mana. Walaupun aku tahu, akan seperti apa ujungnya nanti.

Aku sengaja membagikan cerita ini pada kalian. Siapa tau ada yang bisa memberiku saran.

Biar kujelaskan dulu jalan yang pertama.

Jalan pertama adalah jalan di mana aku harus jadi pendengar yang baik untuk sahabatku. Saat ini dia sedang patah hati. Setelah dia tau, laki-laki yang dicintainya, mencintai perempuan lain.

Dia ada di pelukanku sekarang. Menangis di dalam kamar dari pulang sekolah, sampai langit berubah gelap. Agak berlebihan memang, tapi begitulah kenyataannya.

Entah sudah berapa lembar tissue yang dia pakai untuk menyeka air matanya. Kamarnya dipenuhi sampah tissue yang masih basah, setengah kering, dan yang sudah kering kembali. Sebagian perempuan memang seperti itu, boros tissue ketika sedang patah hati.

Tapi aku heran, kenapa dia sampai rela membuang-buang air matanya, hanya karena seorang laki-laki yang tidak mencintainya. Dekat saja tidak, apalagi pacaran. Dia cuma sekadar mengagumi. Di matanya, laki-laki itu mungkin istimewa. Tapi sebaliknya, di mata laki-laki itu, dia bukan siapa-siapa.

Dan yang lebih membingungkan lagi, kenapa dia malah membenci perempuan yang tidak bersalah itu. Perempuan itu tidak salah apa-apa. Laki-laki itu sendiri yang memilih mencintainya.

Tidak ada yang pantas disalahkan dalam masalah ini, selain keegoisanmu sendiri. Laki-laki itu berhak memilih perempuan manapun yang ia mau. Karena ia sendiri yang punya kendali atas hatinya.

Aku sangat ingin mengatakan hal ini kepada sahabatku, tapi dia tidak akan terima. Yang ada aku malah dianggap tidak setia kawan.

Huft...

***

Sementara itu, di jalan kedua, adalah jalan di mana aku harus memberitahu sahabatku akan kebenarannya. Kebenaran bahwa perempuan yang dicintai oleh laki-laki itu... adalah aku.

Aku juga mencintai laki-laki itu. Dan hatikulah yang memilih untuk itu.

Sekarang aku harus bagaimana? Jalan mana yang harus kupilih?

Mengikuti kata hatiku sendiri? Atau menjaga perasaan orang lain?

Memilih cinta? Atau persahabatan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan #23: Sulit Melupakan (Cerpen)

Ramadhan #20: Orang Asing

2 Tak (Tuyul Sekolah)