Day 28 #30DaysWritingChallenge

 Write About Loving Someone


Gue ini orangnya nggak gampang jatuh cinta. Pernah gue jelaskan sebelumnya, gue, baru bisa memastikan kalau gue benar-benar cinta sama cewek gue sekarang aja butuh tiga tahun. Tapi bukan berarti gue nggak pernah suka sama seseorang sejak pertama kali melihatnya. Suka ya, bukan cinta. Untuk urusan cinta, butuh waktu lama buat gue memantapkan hati.

Makanya kadang gue suka heran sama orang yang baru pdkt-an seminggu dua minggu aja, udah bisa langsung jadian. Merasa punya kesamaan, keserasian, langsung bisa memutuskan bahwa itu cinta. Sedangkan gue nggak bisa. Gue butuh tau pasangan gue kalau marah kayak apa. Cara mengatasi pasangan gue kalau marah seperti apa. Begitupun sebaliknya. Pasangan gue juga harus tau caranya menangani semua kegilaan dan kekurangan gue seperti apa. Baru gue bisa memastikan bahwa itu benar-benar cinta. Itupun butuh waktu yang lama sekali.

Menjalani hubungan yang hampir tujuh tahun lamanya, nggak mudah buat gue dan cewek gue. Udah selama itu aja, terkadang masih ada yang nggak gue ketahui tentang pasangan gue. Cewek gue pun begitu, ada aja yang dia nggak tau tentang gue. Bukan karena komunikasi kami yang kurang baik, cuman, ego masing-masing yang kadang kala masih jadi penghalang bagi kami. Rasa ingin saling dimengerti, menyamarkan makna sesungguhnya dari arti kata “pengertian” yang sesungguhnya.

Gue dan cewek gue, menganalogikan hubungan kami sebagai sebuah pohon yang harus sama-sama kita rawat dan jaga. Tau apa yang paling sulit dalam merawat pohon? Merawatnya saat pohonnya masih kecil. Gue punya referensi sendiri menjaga pohon yang masih kecil. Cewek gue pun sama, dia juga punya referensinya sendiri tentang cara merawatnya. Tujuan kita memang sama, tapi cara kita yang berbeda. Disitulah ego masing-masing dari kami diuji.

Sementara kalau pohonnya sudah besar, masalahnya kebanyakan bukan lagi dari kami. Tapi, dari luar. Semakin tinggi pohon, maka goncangannya saat diterpa angin akan semakin besar. Mau pohonnya udah berbuah, atau minimal ada bagian dari pohon itu yang udah bisa dimanfaatkan, tetap aja angin kencang bisa kapan pun menerbangkannya. Kembali ke hubungan kami yang masih berjalan sampai detik ini, sekarang tinggal dari dalamnya aja yang sama-sama berjuang menguatkan fondasi hubungan ini.

Lantas kapan waktunya gue dan cewek gue bisa memastikan bahwa kami saling mencintai? Gue dan dia pasti kompak menjawab: saat kami telah berhasil melewati banyak masalah dan kesalahpahaman bersama-sama. Cinta itu bukan hanya tentang manis-manisnya aja, tapi pahit, asam, asinnya juga. Kalau dalam suatu hubungan isinya cuma  uwu-uwuan aja, saat datang masalah yang berat, jadi nggak tau cara mengatasinya. Makanya yang namanya cinta monyet, nggak banyak yang bertahan lama.

Nggak ada maksud dari gue untuk menggurui. Gue dan cewek gue pun sadar, bahwa perjalanan hubungan kami belum usai. Masih banyak halang rintang yang menunggu kedatangan kami. Apakah di saat itu kami bisa melaluinya dengan baik? Kami nggak tau. Akankah ego yang menguasai kami masih menjadi monster yang bisa merusak hubungan kami dari dalam? Entahlah. Pohon yang telah kami besarkan apakah nantinya akan tumbang? Kami belum bisa memastikan. Kami masih sama-sama belajar, dan yakin bahwa nggak ada kata istirahat bagi kami untuk belajar.

Mencintai dan dicintai itu rumit. Hanya mencintai tanpa dibalas dan dicintai tanpa diterima lebih rumit lagi. Karena kita nggak pernah tau kapan cinta itu selesai. Nggak tau cinta itu bertahan lama atau tidak. Nggak tau cinta itu akan teralihkan atau tidak. Juga nggak pernah tau cinta itu akan berakhir di mana. Untuk dua orang yang saling mencintai dan orang yang nggak mendapatkan balasan setimpal atas cintanya hanya bisa menduga-duga, dan membuat sebuah harapan agar cinta itu bisa berakhir dengan indah.

Indahnya bagaimana? Yang jelas... belum tentu ujungnya harus bersama.

Dan yang jelas... saat diberi kesempatan bersama, jangan biarkan itu jadi sia-sia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan #23: Sulit Melupakan (Cerpen)

Ramadhan #20: Orang Asing

2 Tak (Tuyul Sekolah)