Day 25 #30DaysWritingChallenge
Something That Motivates Me
Sejauh ini nggak ada yang pernah nanya langsung ke gue,
apa yang memotivasi gue hingga bisa bertahan hingga saat ini. Jangankan orang
lain, gue aja nggak pernah nanya ke diri gue sendiri, kenapa bisa kuat
menjalani kehidupan ini. Apa yang memotivasi gue? Kayaknya jawabannya cuma ada
dua deh: kesadaran dan keadaan.
Terkadang gue berpikir, aneh juga ya gue bisa baik-baik
aja sampai sekarang. Padahal masalah-masalah yang sering datang mengunjungi
gue, belum tentu bisa dilalui orang lain. Begitupun pikiran gue ke orang lain.
Kok bisa ya orang lain sekuat itu? Padahal hidupnya lagi nggak baik-baik aja.
Gue aja belum tentu kuat menghadapi masalah kayak yang dia rasain.
Lagi-lagi gue berpikir, kayaknya jawabannya ya memang karena
keadaan. Dengan berpikir bahwa gue nggak boleh kalah dari keadaan, membuat gue
sedikit demi sedikit menguatkan hati gue untuk tetap bertahan. Orang lain
mungkin juga kayak gitu. Cuman sebagian dari mereka mungkin nggak menyadarinya
aja. Menggantungkan semangat dan motivasi kita ke orang lain, sepertinya itu
hanya alasan yang muncul di permukaannya aja. Tapi sebenarnya, kalau bukan
karena kita yang merasa harus menang melawan keadaan, kita nggak akan bisa
bertahan sejauh ini.
Gue sadar, gue bukan terlahir dari keluarga yang
bergelimangan harta. Tentu gue nggak bisa menyalahkan tuhan karena terlahir
dari keluarga yang biasa-biasa aja. Nggak bisa nyalahin orang tua gue yang
telah bersedia mempertaruhkan hidup dan matinya, cuma buat ngelahirin gue. Juga
nggak bisa gue menyalahkan orang lain yang hidupnya lebih beruntung dari gue. Berkat
kesadaran itulah yang membuat gue mengerti, kalau gue nggak boleh kalah sama
keadaan.
Di mata gue, ada dua tipe orang di dunia ini. Ada orang
yang memang terlahir untuk pintar, dan ada orang yang terlahir untuk berusaha
agar jadi pintar. Gue sadar, gue bukanlah tipe orang yang pertama. Dengan
kesadaran itu gue jadi tau, kalau gue nggak mau dikalahkan oleh keadaan yang
sejak awal nggak bisa dipilih, gue harus berusaha menciptakan pilihan gue
sendiri. Mau terus-terusan bermalas-malasan dan menyalahkan orang yang lebih
pintar dari gue atas kebodohan gue sendiri. Atau mau terus berusaha, pantang
menyerah untuk jadi orang yang pintar. Gue pilih yang kedua.
Dan gue pun sadar, hidup gue sekarang mungkin lagi nggak baik-baik aja. Tapi untuk bisa melewati fase itu, apakah cukup hanya dengan meratapinya aja? Tentu nggak. Nggak akan ada yang berubah dari hidup gue hanya dengan meratapinya. Sekali lagi, kalau bukan karena keadaan yang memaksa gue untuk bertahan, mungkin gue nggak akan sekuat sekarang. Kalau bukan gue yang merubah nasib gue sendiri, siapa lagi? Kalau bukan kesadaran dan keadaan yang memotivasi gue, siapa lagi? Orang lain? Nggak bisa. Gue sadar sejak awal, bahwa harapan, kebahagiaan, dan dorongan, nggak bisa digantungkan terhadap sesuatu di luar kendali gue. Orang lain, bukan di bawah kendali gue.
Sekarang gue tanya ke kalian, apa yang memotivasi kalian sehingga bisa bertahan menjalani hidup ini? Gue yakin jawabannya kurang lebih sama. Kesadaran dan keadaan. Selama kita sadar, bahwa kita nggak boleh dikalahkan oleh keadaan, hidup kita pasti akan baik-baik aja. Maka di saat itu pula kita tau bahwa kesadaran dan rasa nggak mau kalah itulah, yang membuat kita mampu bertahan sampai detik ini.
Komentar
Posting Komentar