Day 23 #30DaysWritingChallenge

 A Letter To Someone, Anyone


Surat terbuka untuk orang yang sayang dan peduli sama gue. Juga untuk orang-orang yang nggak suka atau benci sama gue.

Mulai dari orang yang sayang dan peduli sama gue. Entah kalian udah kenal gue berapa lama. Setahun, dua tahun, tiga tahun, mungkin lebih dari itu, atau bahkan kenal gue seumur hidup. Terima kasih.

Terima kasih karena udah mau membiarkan gue jadi bagian di hidup kalian. Walaupun gue nggak pernah tau seberapa pentingnya gue buat kalian, karena memang gue juga nggak pernah nanya langsung ke kalian. Tapi gue bisa merasakannya. Merasakan ketulusan hati kalian menerima gue apa adanya.

Kadang gue mikir, memangnya apa alasan kalian mau menerima gue? Karena terpaksa, terbiasa, atau memang ada maunya sama gue? Tapi tentunya pertanyaan itu nggak mungkin juga gue tanyakan pada kalian. Udah diterima dengan tulus aja gue udah bersyukur. Mau apa pun alasan kalian, gue tetap sangat berterima kasih atas ketulusan hati kalian.

Sekalian gue juga mau minta maaf, jika ada kata-kata atau perbuatan gue yang kurang berkenan. Udah kayak lagi ngasih kata sambutan ya gue? Ha ha ha. Yang sejelas, kalau bukan karena maaf dari kalian selama ini, baik yang diungkapkan secara langsung atau nggak, mungkin gue nggak akan pernah jadi bagian penting di hidup kalian. Ketulusan hati kalian yang selalu memaafkan gue tanpa harus gue pinta, membuat gue selalu merasa bahagia memiliki dan dimiliki kalian.

Sekali lagi, terima kasih dan maaf atas segalanya.

Berikutnya untuk orang-orang yang nggak suka atau benci sama gue. Entah udah berapa lama kalian mulai membenci gue dan karena apa. Jujur, gue nggak tau dan nggak pernah mau tau. Kalaupun gue tau, berarti ada dari teman dekat atau orang yang kalian kenal, cepuin kalian ke gue. Karena gue nggak mungkin pernah nanya-nanya ke orang, kenapa lu bisa benci sama gue.

Emangnya kalian ada masalah apa sih sama gue? Gue masih bisa mengerti kalau kalian benci sama gue karena memang perkataan dan perbuatan gue nggak baik buat kalian. Gue pun mengakuinya, bahwa ada dari ucapan dan perilaku gue yang kelewat batas. Dan gue minta maaf atas hal tersebut. Gue harap, permintaan maaf gue bisa diterima sama kalian, dan kita bisa membangun hubungan baik buat ke depannya.

Tapi teruntuk orang yang benci sama gue karena emang nggak suka aja, kalian kenapa sih? Emangnya gue salah apa sama kalian, sampai-sampai kalian sebegitu bencinya sama gue. Kalau memang alasan kalian nggak suka sama gue karena hal-hal seperti pencapaian, perkembangan, atau sesuatu yang gue peroleh tapi kalian nggak, artinya ada yang salah dari kalian sendiri. Mungkin berasal dari pikiran negatif kalian, atau kurang lapangnya hati kalian menerima apa-apa yang gue dapatkan, sehingga membawa kalian pada kebencian yang amat dalam terhadap gue.

Walaupun biasanya, orang-orang kayak kalian gini, dari awal memang nggak terlau dekat dengan gue. Nggak mau mengenal gue lebih dalam. Mencoba berbicara seenggak hanya untuk sharing informasi. Itulah yang membuat jarak di antara kita sangat jauh. Maka saran dari gue, sebelum kalian membenci orang lain, khususnya gue, lebih baik kita bangun jembatan untuk kita bisa saling terhubung. Agar bisa bertukar ilmu atau informasi yang mungkin sama-sama kita butuhkan.

Namun biar gimana pun juga, kalian tetap bagian dari hidup gue. Rasa suka atau nggak yang tumbuh di hati kalian, itu semua di luar kendali gue. Gue nggak punya hak untuk memaksa semua orang untuk suka sama gue. Meskipun terkadang sangat mudah untuk nggak disukai orang lain, tapi seenggaknya, cobalah untuk sedikit berpikir positif terhadap gue atau siapapun. Agar yang muncul di benak kalian nggak semuanya berupa kesalahpahaman.

Maaf, terima kasih, dan sampai jumpa di postingan-postingan gue selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan #23: Sulit Melupakan (Cerpen)

Ramadhan #20: Orang Asing

2 Tak (Tuyul Sekolah)