Day 22 #30DaysWritingChallenge

 Write About Today


Hari ini nggak ada bedanya dari hari kemarin. Masih dengan gue yang sama, rutinitas yang sama, dan goals yang sama. Dari pagi sampai malam hanya melakukan yang itu-itu aja, sama seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Zona nyaman namanya. Kondisi nyaman yang sebagian kegiatannya ingin gue tinggalkan dan sebagiannya lagi ingin gue pertahankan.

Hari ini gue masih orang yang sama. Anak rumahan yang waktunya banyak dihabiskan di rumah. Lebih suka memerhatikan daripada diperhatikan. Nggak banyak melakukan hal-hal keren yang dilakukan oleh kebanyakan orang saat ini. Juga nggak banyak melakukan hal-hal cemen yang dilakukan oleh sedikit orang. Gue di tengah-tengah aja. Dibilang keren lumayan, dibilang cemen juga lumayan.

Hari ini gue masih dengan kesulitan yang sama. Di umur gue yang sekarang, apalagi karena gue seorang laki-laki, lagi susah payahnya ngejar karir. Milih mapan dulu baru nikah. Atau nikah dulu baru mapan bareng-bareng sama pasangan. Merasa harus bertanggungjawab atas kebahagiaan generasi di atas dan di bawah gue, sampai lupa dengan kebahagiaan sendiri. Sejalan dengan perasaan itu, gue juga merasa nggak perlu merasa bertanggungjawab dengan kebahagiaan orang lain.

Hari ini gue masih dengan proses yang sama. Berjalan sedikit demi sedikit untuk mencapai goals gue di masa yang akan datang. Bergerak tanpa diketahui banyak orang. Nggak terburu-buru dengan apa-apa yang sedang gue kerjakan. Berjalan seperti awan, pelan tapi pasti. Menjadi awan yang nggak banyak dipedulikan, tapi semua orang tau kalau awan nggak pernah diam aja. Yakin masa depan yang cerah akan menunggu gue sampai padanya.

Hari ini gue masih dengan kebahagiaan yang sama. Bisa nulis apa pun yang gue suka. Bisa baca buku tanpa diganggu kebisingan dunia luar. Bisa dengerin lagu favorit. Bisa nonton film tanpa kenal batas waktu. Bisa tidur siang tanpa diganggu tanggung jawab. Bisa makan makanan yang gue mau tanpa perlu merasa bersalah dengan tubuh sendiri. Bersyukur masih bisa melakukan banyak hal yang gue suka. Juga  bisa meninggalkan semua hal yang gue nggak suka tanpa pikir panjang.

Hari ini gue masih dengan kesedihan yang sama. Sedih karena merasa belum banyak berguna untuk orang lain, khususnya orang tua gue. Buat gue, nggak ada yang lebih menyedihkan daripada belum bisa membanggakan kedua orang tua.

Hari ini gue masih dengan ketakutan yang sama. Takut jadi orang yang gagal. Cemas kalau harus membuang mimpi-mimpi gue begitu aja. Khawatir jika usaha yang gue lakukan sekarang nggak menghasilkan apa-apa. Belum siap ditinggalkan oleh orang-orang yang gue sayang. Takut dikalahkan oleh ketidakpastian hidup yang nggak diduga-duga kapan datangnya.

Hari ini nggak ada bedanya dari hari kemarin. Masih berharap bahwa esok gue akan jadi orang yang baru—lebih baik tentunya. Berharap ada tantangan baru untuk memberikan pengalaman, pembelajaran, dan evaluasi agar gue nggak melakukan kesalahan-kesalahan yang sama lagi. Nggak pernah berhenti berharap agar goals gue bisa segera tercapai. Melewati pagi, siang, sore, malam dengan hati yang lebih kuat dan langkah yang mantap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan #23: Sulit Melupakan (Cerpen)

Ramadhan #20: Orang Asing

2 Tak (Tuyul Sekolah)