Ramadhan #28: Tanggung Jawab

 

Sumber foto: pexels.com

Nggak kerasa ya, lebaran tinggal sebentar lagi. Kayaknya belum lama gue memikirkan ide buat postingan Ramadhan #1. Eh, nggak taunya sekarang udah nyampe ke postingan gue yang ke dua puluh delapan. Rasanya cukup menyenangkan bisa nulis postingan edisi spesial ramadhan sampe detik ini.

Sekarang gue pengin menceritakan alasan gue mau capek-capek nulis blog selama kurang-lebih tiga puluh hari penuh. Padahal yang baca aja jarang. Tapi ya, mau nggak mau tetap harus gue kerjain, karena memang gue udah terlanjur terperangkap dalam tanggung jawab ini.

Blog edisi spesial ramadhan gue, semua bermula dari ketidaksengajaan. Kalo masih ada yang ingat, postingan pertama blog gue di bulan ramadhan ini menceritakan tentang: hape gue yang nggak sengaja terjatuh. Di sana gue menceritakan kronologi terjatuhnya hape gue sampe retak dan nggak bisa digunakan lagi. Itulah alasan utama gue bisa nulis blog spesial ramadhan sampe hari ini.

Sebenarnya, projek blog ini udah gue rencanakan pada bulan ramadhan tahun lalu. Konsepnya sederhana, gue cuma bakal posting blog satu kali dalam seminggu. Yang artinya, blog edisi spesial ramadhan gue hanya akan terdiri dari empat postingan aja. Nggak akan sebanyak ini.

Tapi berhubung ada aja setiap harinya ide-ide seru yang bisa ditulis, gue jadi kalap hingga sekarang.

Nggak cuma itu, banyaknya waktu luang yang gue punya di bulan ramadhan ini, membuat gue merasa nggak ada salahnya untuk mengisinya dengan menulis. Selain untuk latihan, gue bisa sekalian pemanasan untuk projek-projek menulis gue mendatang. Tunggu aja.

Yang awalnya bermula dari ketikdaksengajaan, dan untuk mengisi waktu luang, perlahan berubah menjadi sebuah tanggung jawab yang menjadi alasan terkuat gue bertahan hingga saat ini. Mau berhenti di tengah jalan, rasanya nggak enak. Tapi jika dilanjutkan, terkadang gue merasa ide-ide yang gue tuangkan ke dalam tulisan agak terasa dipaksakan.

Beginilah yang disebut tanggung jawab. Ketika gue meninggalkannya, gue merasa seperti seorang pecundang. Namun ketika gue berusaha untuk tetap bertahan memegang tanggung jawab ini, kadang rasanya melelahkan.

Tapi di luar semua itu, gue benar-benar merasa bangga karena hampir berhasil menyelesaikan tanggung jawab gue yang satu ini. Masih ada satu postingan lagi yang harus gue selesaikan besok (kalo lusanya jadi lebaran).

Gue kasih spoiler sedikit. Besok gue akan menuliskan secara garis besar, proses dari setiap postingan blog edisi spesial ramadhan tahun ini. Siapa tau ada yang tertarik. Jadi, tunggu aja besok. Moga-moga gue nggak ngaret.

Tengkyu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan #23: Sulit Melupakan (Cerpen)

Ramadhan #20: Orang Asing

2 Tak (Tuyul Sekolah)